Saya pernah membaca satu artikel. Memuat hasil penelitian yang menyebutkan bahwa “kalau orang yang setiap waktu merasa bahagia, itu karena orang tersebut memiliki kesehatan yang baik”.
Justru itu, maka setiap orang tentunya ingin selalu sehat dan ingin terhindar dari penyakit agar senantiasa merasa bahagia.
Orang yang bahagia biasanya juga bersemangat untuk menjaga kesehatannya, sehingga ia pun merasa bahagia.
Namun di balik itu semua, terkadang rasa sakit bisa saja muncul tiba-tiba meskipun sebelumnya sudah merasa sehat.
Contohnya seperti saya ini, yang ingin selalu merasakan sehat. Tapi, kali ini mengalami rasa sakit dalam hidup.
Biasanya, rasa sakit hanya berlangsung sebentar dan hilang dalam beberapa hari hingga beberapa minggu.
Ternyata, rasa sakit itu terus berlanjut, dan pada akhirnya saya pergi untuk konsultasi ke Klinik Dokter Umum.
Ruangan tunggu di Klinik Dokter Umum yang praktek dekat dari rumah saya. (Dok. Foto: Pribadi)
Ternyata, setelah diperiksa oleh dokter tersebut, hasilnya bahwa saya mengalami bengkak atau lebam di area paha kiri.
Adapun gejala kondisi yang saya alami ini, antara lain:
- Benjolan atau bengkak di area paha kiri.
- Nyeri di area paha kiri, terutama saat mengangkat barang berat, berolahraga, berjalan, jongkok, maupun duduk dengan kaki tertekuk.
Kendati begitu, sang dokter itu pun merujuk saya ke salah satu rumah sakit yang ada di dekat rumah saya.
Saya disuruh untuk memeriksakan paha kiri saya dengan cara foto rontgen di rumah sakit. Tujuannya agar bisa dideteksi masalah kesehatan pada kaki yang saya alami.
Setelah registrasi di bagian kasir pada rumah sakit tersebut, saya diarahkan menuju ruangan Radiologi, yang berhadapan dengan Instalasi Farmasi pada rumah sakit itu.
Ruangan Radiologi rumah sakit yang saya kunjungi, berhadapan dengan Instalasi Farmasi. (Dok. Foto: Pribadi)
Ngomong-ngomong, untuk teman-teman yang belum tau, ruangan Radiologi adalah ruangan yang memberikan layanan pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter Radiologi.
Hasil pemeriksaan berupa foto atau gambar tersebut, nantinya akan digunakan untuk membantu dokter yang merawat pasien khususnya mendeteksi adanya penyakit dalam.
Setelah selesai pemeriksaan di ruangan Radiologi tersebut, saya diberikan map berupa dokumen berisi Outpatient Checklist.
Map berupa dokumen yang berisi Outpatient Checklist. (Dok. Foto: Pribadi)
Yang saya pahami dari Outpatient Checklist adalah, seperti daftar checklist (pengecekan) berupa informasi pemberian obat kepada pasien rawat jalan.
Nah, Outpatient Checklist tersebut diberikan kembali ke bagian kasir dan kalau tidak salah ingat sekalian membayar biaya pemeriksaan Radiologi tersebut.
Bukti pembayaran pemeriksaan Radiologi di rumah sakit yang saya kunjungi. (Dok. Foto: Pribadi)
Setelah membayar biaya pemeriksaan Radiologi tersebut, saya diberikan kertas berupa pengambilan hasil Radiologi rumah sakit tersebut. Juga sebagai bukti pembayaran dari pemeriksaan Radiologi.
Kertas bukti Pengambilan Hasil Radiologi rumah sakit yang dikunjungi. (Dok. Foto: Pribadi)
Kertas berupa pengambilan hasil Radiologi rumah sakit tersebut dan juga bukti pembayaran pemeriksaan Radiologi itu, diberikan lagi ke kasir rumah sakit itu pada hari esoknya setelah pemeriksaan.
Pagi hari pun saya sudah tiba di rumah sakit tersebut, dengan memberikan kertas tersebut ke bagian kasir. Hasil pemeriksaan Radiologi dari rumah sakit itu pun keluar juga.
Bagian kasir rumah sakit, tempat saya registrasi, pembayaran pemeriksaan Radiologi, memberikan map berupa dokumen berisi Outpatient Checklist, dan juga memberikan hasil pemeriksaan Radiologi. (Dok. Foto: Pribadi)
Ternyata, hasil pemeriksaannya memang benar bahwa saya mengalami bengkak di area paha kiri, namun bukan benjolan Kista atau dugaan penyakit lainnya.
Melainkan, menurut dokter Radiologi, bengkak di area paha kiri yang saya alami disebabkan tekanan pada jaringan otot di paha saya tersebut.
Hal itu terjadi karena adanya aktivitas berat, seperti mengangkat beban berat atau berolahraga berat.
Surat hasil pemeriksaan dari dokter Radiologi di Rumah Sakit. (Dok. Foto: Pribadi)
Setelah mendapatkan hasil pemeriksaan dari dokter Radiologi di rumah sakit, saya pun kembali ke Klinik Dokter Umum, disaat pertama kalinya saya memeriksakan penyakit ini.
Saya pun memberikan hasil pemeriksaan dari dokter Radiologi di rumah sakit dan diberikan obat yang diresepkan dokter di Klinik Umum.
Dengan begitu, saya pun mengonsumsi obat yang diresepkan oleh dokter, serta kompres dingin pada bengkak di area paha kiri saya.
Hal itu agar untuk meredakan rasa nyeri, serta mengurangi bengkak di area paha kiri saya.
Dokter juga menyarankan ke saya agar tidak mengangkat barang beban terlalu berat dan berhati-hati bila mengangkat benda berat.
Selain itu menurut dokter, saya juga sebaiknya menghindari olahraga angkat beban atau sejenisnya, agar kaki tidak menerima tekanan berlebihan.
Ya teman-teman, itulah cerita saya saat mengalami bengkak di area paha kiri. Jika teman-teman mengalami hal serupa seperti apa yang saya rasakan, alangkah baiknya untuk memeriksakan diri ke dokter ya.
Kenapa? Karena untuk mencari tahu penyebab dan juga langkah pengobatan dari bengkak di area paha kiri seperti yang saya alami ini.
Untuk teman-teman semua yang membaca tulisan saya ini, semoga selalu diberi badan yang kuat dan jiwa yang sehat ya, Amin.